Bojonegoro . Frekwensipos.Com // Dugaan korupsi dalam proyek infrastruktur kembali terungkap. Kali ini, proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Desa Tegalkodo, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, menjadi sorotan. Temuan mengejutkan datang dari tim Dewan Pengurus Kabupaten (DPK) Bojonegoro, Pusat Bantuan Hukum (PBH) Lembaga Informasi Data Investigasi Korupsi dan Kriminal Khusus Republik Indonesia (LIDIK KRIMSUS RI) yang menemukan adanya pelanggaran serius dalam pengerjaan proyek tersebut.
Pekerjaan pemasangan besi pada TPT ditemukan tidak sesuai standar. Besi-besi tersebut hanya diikat pada ujung-ujungnya dan tidak diikat dengan benar sebelum dicor. Kondisi ini sangat membahayakan dan berpotensi menyebabkan kerusakan struktur bangunan dalam jangka panjang.
“Ini adalah bentuk kecurangan yang sangat jelas,” tegas [nama perwakilan tim investigasi]. “Kontraktor pelaksana seakan-akan tidak peduli dengan kualitas pekerjaan dan hanya mengejar keuntungan semata.”
Saat dikonfirmasi, kontraktor utama mengaku telah menegur subkontraktor yang melakukan pekerjaan tersebut. Namun, teguran tersebut tampaknya tidak diindahkan. Subkontraktor bahkan telah diberhentikan dari proyek ini.
Proyek TPT di Tegalkodo ini merupakan bagian dari paket proyek peningkatan jalan dengan total anggaran mencapai Rp 8 miliar lebih. Besarnya anggaran yang digelontorkan seharusnya sebanding dengan kualitas pekerjaan yang dihasilkan. Namun, realitas yang terjadi justru sangat memprihatinkan.
Menanggapi temuan ini, tim investigasi meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bojonegoro, Inspektorat Bojonegoro, dan Kejaksaan Negeri Bojonegoro untuk segera turun tangan dan melakukan tindakan tegas. Pekerjaan yang tidak sesuai standar harus dibongkar dan dikerjakan ulang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, kontraktor pelaksana dan pihak-pihak yang terlibat dalam dugaan korupsi ini harus diberikan sanksi yang setimpal.
“Kami berharap kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar proyek-proyek pembangunan di Bojonegoro dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan,” pungkas ( JP.Tim )