Ngawi .FrekwensiPos.Com // Dalam sebuah peristiwa yang menggemparkan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soeroto Ngawi berubah menjadi medan perang saat plafon tiga ruang rawat jalan ambrol secara tiba-tiba pada Senin (21/10/2024).
Peristiwa mengerikan ini terjadi saat rumah sakit sedang ramai dikunjungi pasien, menyebabkan kepanikan massal dan kekacauan.
Pasien dan pengunjung berhamburan menyelamatkan diri dari reruntuhan plafon yang berjatuhan seperti hujan es. Suasana histeris menyelimuti rumah sakit, sementara petugas medis berusaha sekuat tenaga untuk memberikan pertolongan pertama.
Sri Sukatmiati, salah satu pasien yang menjadi saksi mata, mengungkapkan rasa shock-nya atas kejadian tersebut. Ia mengungkapkan bahwa kejadian tersebut berlangsung saat dirinya antre dan masih dipintu masuk ruang tunggu bedah. Tidak lama kemudian, terdengar suara keras yang berasal dari plafon yang jatuh.
“Tiba-tiba brak jatuh plafonya , Saya kira ada gempa, tapi kok tidak ada apa-apa. Ternyata ada plafon yang ambrol dan sempat sebagian pasien panik untuk selamatkan diri ,” kata Sri.
“Saya merasa seperti berada di dalam film bencana,” ujarnya dengan suara bergetar.
Direktur RSUD dr Soeroto Ngawi, dr Indah Pitarti, yang dikonfirmasi melalui cenel YouTube yang marak diplatfom media sosial di Ngawi , membenarkan ambrolnya plafon di rumah sakit tersebut. Ia menyebutkan bahwa terdapat tiga ruang rawat jalan yang plafonnya ambrol, yaitu poli bedah, poli jiwa, dan poli nyeri.
“ Yang ambrol merupakan bangunan lama, bangunan tahun 2007 atau 2008. Sebenarnya sudah masuk mitigasi kita untuk direncanakan rehab karena kita masih direpotkan oleh akreditasi dan BPJS , kedahuluan dengan kejadian hari ini ,” jelas Indah.
Sementara (Pjs) Bupati Ngawi, Tiat S. Suwardi mengatakan perbaikan plafon RSUD dr Soeroto Ngawi belum bisa dilaksanakan karena terkendala anggaran.
“ Dikarenakan anggaran pemkab Ngawi telah habis dan dana tidak terduga sudah digunakan, perbaikan atap RSUD dr Soeroto akan di anggarkan pada tahun 2025 “.
Atas kejadian itu, Ketua DPRD Ngawi . Yuwono Kartiko memerintahkan komisi yang membidangi untuk melakukan sidak ke lokasi kejadian dan melakukan asistensi supaya pembanguan kembali plafon itu bisa segera dikerjakan .
Sementara Dimata pengiat Komunitas Peduli Ngawi .Bambang PW , kejadian robohnya atap di tiga ruang poli perawatan menjadi tamparan akan buruknya kinerja OPD yang membidangi , Pengawasan ( Inspektorat ) dan Pemkab Ngawi .
” Diterima tidak diterima dengan runtuhnya plafon pelayanan masyarakat di RSUD Soerata menjadi cermin buruknya kinerja OPD yang membidangi dan Pihak RSUD Ngawi semestinya jauh hari th 2023 sudah mempleningkan prioritas anggaran pada item yang mesti didahulukan “, Ujar ketua KOWPLING.
Ia juga menambahkan , ” Hentikan permainan anggaran kegiatan fisik ( Infrastruktur ) karena maraknya main mata antara OPD , PPK dan Rekanan akibatnya banyak kegiatan fisik di Kabupaten Ngawi yang tidak maksimal dan saatnya APH menindak tegas para pelaku pungli , gratifikasi dan korupsi yang selama ini melenggang nyaman “. ( Red** )