Kediri, Frekwensipos.com – Dugaan praktik korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMPN 1 Tarokan Kediri tahun 2023 menghebohkan. Temuan adanya penganggaran ganda untuk kegiatan rutin seperti PPDB dan pengembangan perpustakaan, serta ketidakjelasan pertanggungjawaban pembelian buku perpustakaan, menguatkan dugaan penyelewengan dana yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Anggaran yang terindikasi digelembungkan mencapai angka fantastis. Misalnya, anggaran PPDB mencapai Rp 30.319.216, pengembangan perpustakaan Rp 31.827.640, ekstrakurikuler Rp 110.235.260, dan sarana prasarana Rp 98.720.000. Angka-angka ini dinilai tidak masuk akal dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai penggunaan dana BOS.
Menanggapi dugaan ini, kepala sekolah yang baru menyatakan bahwa semua anggaran dana BOS selalu diawasi oleh Dinas Pendidikan dan Inspektorat. Namun, pihak yang merasa dirugikan akan terus mengumpulkan bukti dan mengajukan permohonan informasi ke lembaga terkait.
Jika terbukti bersalah, pelaku dapat dijerat dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. Kasus ini menjadi sorotan serius karena berpotensi merugikan negara dan merugikan siswa-siswi SMPN 1 Tarokan Kediri yang seharusnya mendapatkan manfaat dari dana BOS. ( DD )
