Proyek Mangkrak, Warga Ngawi Terus Berjuang Hadapi Ancaman Longsor, Warga Desak Proyek DAS Dilanjutkan

banner 468x60

Ngawi, Frekwensipos.com – Hujan deras yang kerap mengguyur wilayah Ngawi membuat puluhan warga di bantaran Sungai Bengawan Solo hidup dalam ketakutan. Terlebih lagi, proyek pembangunan tanggul dalam rangka Daerah Aliran Sungai (DAS) yang sempat berjalan terhenti tanpa ada kejelasan Akibatnya, tanah mereka terus tergerus hingga mengancam beberapa bangunan rumah.

banner 336x280

Gunari, salah satu warga yang rumahnya terdampak, mengungkapkan kekecewaannya. “Awalnya kami sangat antusias dengan proyek ini. Namun, setelah proyek berhenti, kondisi lingkungan kami justru semakin parah,” ujarnya.

Senada dengan Gunari, Itono juga merasa dirugikan. “Kami sudah memberikan segala bantuan kepada pekerja proyek, namun janji mereka untuk membangun tanggul tak kunjung terwujud,” keluhnya.

” Pada awal pembangunan tanggul saya merasa terperhatikan , aset saya akan terlindungi dari longsor dan semakin asri . Maka saat pembangunan tanggul itu secara iklas dan sukarela saya sekeluarga tiap hari menyediakan makan , minum dan rokok secara gratis sebagai wujud trima kasih kami ” , terang Itono.

” Mendengar proyek tanggul itu dihentikan seperti tersambar petir karena area tinggal saya kondisinya hancur akibat penempatan alat berat dan proyek dihentikan dengan batas waktu yang tidak kami ketahui sampai sekarang ini , akibatnya longsor semakin menggila dan bangunan rumah retak-retak “, ungkapnya dengan wajah memelas.

Bambang, Ketua RT setempat, telah melaporkan kejadian ini kepada berbagai pihak, termasuk Bupati Ngawi dan Dinas PUPR. “Kami berharap pemerintah dapat segera berkoordinasi dengan BBWS untuk melanjutkan proyek ini,” ujarnya.

” Dampak dari dihentikannya proyek das Bengawan solo tercatan ada 7 tanah warga , 1 tanah wakaf pemuda lingkungan dan masjid RT 06 RW 04 Kel Margomulyo kab Ngawi tergerus tiap musim banjir tiba , dengan rincian 3 lokasi rusak parang mulai dari bangunan retak , hancur disertai tanah longsor dan 4 lahan warga kondisinya rawan ” , terang Bambang .

Sementara itu, pihak BBWS hingga kini belum memberikan kepastian terkait kelanjutan proyek tersebut. Hal ini membuat warga semakin khawatir dan frustasi.

Warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk melanjutkan proyek DAS tersebut. “Kami mewakili warga terdampak tidak meminta ganti rugi, hanya ingin tempat tinggalnya aman dan proyek tanggul segera dikerjakan ,” tegas Bambang, Ketua RT setempat. Red** ( BERSAMBUNG )

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *