PENGKHIANATAN PENDIDIKAN! RUNTUHNYA SMAN 1 KEDUNGGALAR, KEPSEK ‘GHAIB’ DIDUGA TELAN DANA SARPRAS MILIARAN!

banner 468x60

NGAWI.FREKWENSIPOS.COM – GEMPAR! Kenyataan pahit dan memilukan terkuak di SMAN 1 Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur. Sekolah yang seharusnya menjadi benteng masa depan, kini justru terancam ambruk dan berubah menjadi puing-puing aib, seolah mencerminkan totalitas kegagalan kepemimpinan.

 

banner 336x280

Kerusakan Ekstrem: Bahaya Mengintai Nyawa Siswa

Fakta di lapangan jauh lebih brutal dari sekadar “tidak terawat.” Tim investigasi menemukan kondisi fasilitas yang mendekati bencana:

Atap Jebol Menganga: Beberapa ruang kelas, termasuk di gedung depan (Kelas 10 A dan 10 B) dan gedung belakang, menunjukkan atap yang telah runtuh, meninggalkan lubang menganga yang siap menumpahkan material kapan saja, mengancam keselamatan para pelajar.

 

Tembok Retak Parah: Dinding-dinding kelas meregang dan retak-retak masif, mengisyaratkan kelemahan struktur fatal. Sekolah ini bukan hanya kumuh, melainkan zona bahaya yang berpotensi memakan korban jiwa jika tidak segera ditangani.

 

Kepala Sekolah ‘Ghaib’: Hilang Saat Sekolah Sekarat

Kekacauan fisik sekolah ini disinyalir berakar dari kelalaian sistematis sang nakhoda. Kepala Sekolah, Didik Anang Sunarto, telah menjadi sosok misterius yang menghilang dari posnya selama hampir tiga minggu berturut-turut. Ketidakhadiran yang berkelanjutan ini bukan hanya melanggar disiplin, tetapi juga merupakan bentuk pengabaian kriminal terhadap institusi dan ratusan siswa yang bergantung padanya.

 

Dana Siluman: Ke Mana Menguapnya Anggaran BOS dan Komite?

Publik menuntut jawaban keras atas skandal finansial ini. Dalam kondisi fasilitas yang sekarat, muncul pertanyaan yang menusuk:

 

Dikemanakan Alokasi Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)? Dana segar yang dicairkan bertahap setiap tahun untuk pemeliharaan sarana dan prasarana (Sarpras) tampaknya menguap tanpa jejak.

 

Pungutan Komite Senilai Miliaran: Informasi dari wali murid menyebutkan adanya iuran komite wajib yang ditarik setiap tahun. Jika iuran ini benar adanya, maka dana yang seharusnya memperbaiki sekolah justru lenyap dalam pusaran ketidakjelasan.

 

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Sekolah Didik Anang Sunarto telah menutup diri total. Upaya konfirmasi dari sejumlah awak media, baik secara langsung di sekolah, via telepon, maupun pesan WhatsApp, mentah dan diabaikan. Sikap bisu ini semakin memperkuat kecurigaan publik terhadap praktik gelap dan pertanggungjawaban yang diragukan di balik bobroknya SMAN 1 Kedunggalar.(Bd / Tim Investigasi .red**)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *