Pati Membara: Ratusan Ribu Massa Desak Bupati Sudewo Mundur di Tengah Kericuhan

banner 468x60

Pati, Jawa Tengah.FrekwensiPos.Com – Ratusan ribu demonstran membanjiri Kota Pati, Jawa Tengah, hari ini, melumpuhkan pusat kota dan mengintensifkan tuntutan untuk pengunduran diri Bupati Sudewo. Mobilisasi massa yang masif ini, dimulai sekitar pukul 07.30 WIB, mengubah area Alun-Alun menjadi episentrum gejolak publik yang berpotensi memanas, mengindikasikan adanya pergolakan signifikan dalam tata kelola pemerintahan daerah.

Aksi protes, yang ditandai dengan partisipasi luar biasa, memperlihatkan para peserta membawa keranda mayat sebagai simbol perlawanan dan secara strategis memarkir sebuah truk tronton, menggarisbawahi keseriusan tuntutan mereka. Spanduk dan baliho yang dihiasi pesan-pesan tegas seperti “Bupati Sudewo Mundur Secara Kesatria atau Dilengserkan Rakyat Secara Paksa” dan “Pati Bukan untuk Pengecut tapi Pati Punya Warga Pati” terbentang luas, merefleksikan frustrasi yang nyata di kalangan masyarakat.

banner 336x280

Teriakan “Lengserkan Sudewo!” menggema di seluruh penjuru Alun-Alun, mengartikulasikan suara kolektif penolakan. Beragam keluhan yang disuarakan oleh para demonstran mencakup kebijakan lima hari sekolah yang kontroversial, yang secara luas dianggap merugikan banyak guru honorer, serta dugaan pemecatan karyawan honorer RSUD tanpa pesangon yang tidak adil, ditambah dengan perekrutan staf baru yang dinilai tidak transparan.

“Kami merepresentasikan suara rakyat, dan rakyat menuntut perubahan,” tegas Teguh, koordinator aksi, yang memperkirakan sekitar 100.000 orang berpartisipasi dalam demonstrasi hari ini. Ia menekankan bahwa tindakan pembangkangan sipil yang disengaja ini lebih dari sekadar protes biasa; ini adalah deklarasi tegas bahwa rakyat tidak akan tinggal diam menghadapi kebijakan yang dianggap merugikan kesejahteraan mereka.

Eskalasi Situasi dan Respons Resmi
Demonstrasi sayangnya berkembang menjadi kericuhan, yang berujung pada bentrokan antara demonstran dan aparat penegak hukum. Sebuah minibus polisi jenis Provos, yang awalnya terparkir di Jalan Dokter Wahidin, dekat Alun-Alun, dibakar. Menanggapi eskalasi ketegangan, polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang semakin gelisah, menyebabkan fragmentasi aksi massa.

Dalam upaya untuk meredakan situasi yang bergejolak, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi mengeluarkan instruksi langsung kepada Bupati Sudewo, mendesaknya untuk terlibat secara proaktif dan mengakomodasi aspirasi masyarakat. Gubernur Lutfi menggarisbawahi hak fundamental warga negara untuk menyampaikan pandangan mereka, sekaligus menekankan pentingnya menjaga ketertiban umum dan memastikan bahwa protes tidak menghambat layanan publik esensial atau kelangsungan fungsi pemerintahan.

Aparat keamanan tetap dalam kesiagaan tinggi di dalam Kantor Bupati, dengan petugas menjaga ketat setiap pintu masuk dan titik-titik akses strategis menuju lokasi aksi, bertujuan untuk memitigasi gangguan lebih lanjut. ( Red** )

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *