NGAWI .FREKWENSIPOS.COM – Praktik pungutan liar di sejumlah Sekolah Dasar di Kabupaten Ngawi semakin mengkhawatirkan. Berbagai modus dilakukan, mulai dari pembelian paving sekolah , penjualan perlengkapan sekolah hingga jual beli buku, yang melibatkan oknum kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan bahkan paguyuban siswa.
Aksi nakal ini semakin menjadi-jadi meski telah diatur jelas dalam Permendikbud Nomor 44 Tahun 2012 dan Nomor 75 Tahun 2016. Namun, aturan tersebut seakan menjadi hiasan belaka, tidak diindahkan oleh pihak-pihak yang seharusnya menegakkan aturan.
Ironisnya, meski telah banyak bukti yang menguatkan adanya praktik pungutan liar, baik berupa kwitansi, video pengakuan siswa, maupun pernyataan orang tua, Dinas Pendidikan Ngawi dan Inspektorat terkesan lamban dalam mengambil tindakan.
Dugaan adanya upaya untuk melakukan negosiasi dengan pihak media dan aparat hukum dan menolak atas alibi yang ada semakin memperparah situasi dengan terciumnya upaya pengumpulan sejumlah KS di Korwil oleh KUPT pendidikan dasar pada hari ini , Senin 7/10/2024..
Praktik pungutan liar ini jelas merugikan orang tua siswa yang harus menanggung beban biaya tambahan yang tidak semestinya. Selain itu, hal ini juga merusak citra pendidikan di Kabupaten Ngawi. ( Red** )
