Ngawi, FrekwensiPos.Com – Puluhan desa di Kabupaten Ngawi menghadapi kendala serius dalam pengerjaan proyek pembangunan yang didanai oleh Dana Desa (DD). Masalah utama yang dihadapi adalah kurangnya ketersediaan tenaga kerja dari warga setempat.
Kondisi ini dipicu oleh bersamaannya waktu pelaksanaan proyek desa dengan kegiatan pertanian utama warga, seperti musim tanam dan panen. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya keterlambatan penyelesaian berbagai pembangunan infrastruktur di wilayah pedesaan.
Desa Banjarbanggi, Kecamatan Pitu, menjadi salah satu contoh nyata dampak dari minimnya partisipasi tenaga kerja warga. Kepala Desa Banjarbanggi mengungkapkan bahwa delapan program prioritas desa, yang terdiri dari enam kegiatan pavingisasi dan dua unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), belum dapat dikerjakan sesuai rencana.
“Sebagian material untuk kegiatan sudah siap, namun pelaksanaan terhambat karena warga masih fokus pada aktivitas di sawah, ladang, serta kegiatan hajatan,” jelas Mutarom , Kepala Desa Banjarbanggi.
Untuk anggaran tahun 2025, Pemerintah Desa Banjarbanggi memprioritaskan pembangunan enam kegiatan pavingisasi yang tersebar di lima dusun (Ngubalan, Pingit, Blumbang, Butuh, dan Geneng), mencakup lima RW (1, 2, 3, 4, dan 5) dan empat RT (1, 2, 3, dan 5). Selain itu, program RTLH dipusatkan di Dusun Ngubalan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 10 juta per unit.
Dwi, selaku Kasi Pelayanan Desa dan juga menjabat sebagai Tim Pelaksana Kegiatan Desa (TPKD) Banjarbanggi, menambahkan bahwa total anggaran desa untuk tahun 2025 mencapai lebih dari Rp 2 miliar, yang berasal dari Pendapatan Asli Desa (PAD), Dana Desa (DD), Bagi Hasil Pajak/Retribusi (BHP/BHR), dan Alokasi Dana Desa (ADD). Desa Banjarbanggi sendiri mengalami surplus/defisit anggaran sekitar Rp 116 juta.
Terkait proyek desa yang akan segera dikerjakan, Dwi TPKD Banjarbanggi menyampaikan, “Dalam waktu dekat ini, proyek pavingisasi di Ngubalan RT 05 RW 04 dengan anggaran Rp 138.247.000 akan segera dimulai. Kebetulan, pengiriman material bangunan sudah siap, tinggal menunggu kesiapan warga sebagai tenaga kerja.”
Lebih lanjut, Dwi menegaskan bahwa skala pelaksanaan proyek tetap mengedepankan swakelola dengan melibatkan masyarakat setempat, tidak ada perubahan dari tahun anggaran sebelumnya.
Sementara itu, Kepala Desa Banjarbanggi berharap agar proyek-proyek desa dapat segera dimulai dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh warga masyarakat. Red.Adv