WIDODAREN, NGAWI . FREKWENSIPOS.COM – Kabar gembira bagi warga Dusun Widodaren Kidul, Desa Widodaren. Kegiatan fisik berupa pavingisasi jalan desa akhirnya mulai dikerjakan pada hari ini, Selasa (27/04/2025). Siti Yulaichah, Tim Pelaksana Kegiatan Desa (TPKD) Widodaren, menyampaikan rasa syukur atas dimulainya pembangunan yang menjadi prioritas desa tersebut.
“Alhamdulillah, prioritas pembangunan Desa Widodaren bisa mulai dikerjakan hari ini oleh warga masyarakat Dusun Widodaren Kidul,” ujar Siti Yulaichah. Ia menjelaskan bahwa keterlambatan pengerjaan sebelumnya disebabkan oleh keterbatasan tenaga kerja lokal yang sebagian besar bersamaan dengan musim panen dan tanam.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Desa (Pemdes) Widodaren mengedepankan pemberdayaan tenaga kerja lokal melalui program Padat Karya Tunai (PKT). Langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki di kalangan warga sekitar lokasi kegiatan.
Kegiatan pavingisasi jalan desa ini berlokasi di Dusun Widodaren Kidul RT 02 RW 06 dengan volume pekerjaan mencapai 3.00 x 216 meter. Biaya pengerjaan sebesar Rp 95.800.00 bersumber dari Dana Desa tahun 2025 tahap I.
Warso (nama samaran), salah seorang pekerja PKT di lokasi, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pemdes Widodaren dan pemerintah atas manfaat Dana Desa. “Sejak adanya Dana Desa, masyarakat di pedesaan sangat merasakan manfaatnya, mulai dari kegiatan fisik seperti sekarang ini, belum lagi program-program lain seperti kesehatan dan bedah rumah,” katanya.
Lebih lanjut, Warso menambahkan bahwa warga desa sebenarnya siap berpartisipasi tanpa mengharapkan imbalan asalkan kegiatan tersebut bermanfaat dan memajukan wilayah mereka. “Bukti warga semua dengan semangat mengikuti PKT bukan dasar akan dibayar, tapi semata-mata masyarakat sudah lama memimpikan jalan di dusun baik layaknya jalan di perkotaan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Widodaren, Woko, berharap agar pavingisasi di Dusun Widodaren Kidul dapat meningkatkan estetika, kebersihan, keindahan, dan kualitas sosial masyarakat.
Kades Woko juga menekankan pentingnya pemeliharaan dan pengawasan jalan paving yang telah dibangun. “Beban yang berat pada masyarakat sekarang adalah memelihara dan mengawasi pemanfaatan jalan paving lebih intens. Kendaraan pengangkut hasil bumi (jagung, padi) harus sesuai dengan kelas jalan karena lokasi kegiatan kebetulan beradampingan dengan tanah pertanian/perkebunan. Jangan sampai masyarakat itu bisanya hanya meminta tetapi tidak bisa merawat dan menjaga,” pungkasnya. (Red.adv)
