Kediri | Frekwensipos.com.kamis 19 Juni 2025, Proyek pembangunan pusat kuliner di kawasan Kampung Inggris, Pare, Kabupaten Kediri, yang menelan anggaran miliaran rupiah, kini mangkrak dan tak kunjung dimanfaatkan. Lembaga Swadaya Masyarakat Rakyat Muda Bersatu (LSM RATU) pun angkat bicara dan menilai proyek tersebut sebagai simbol kegagalan tata kelola anggaran publik.
Ketua LSM RATU, Saiful Iskak, menyampaikan bahwa bangunan mangkrak adalah proyek konstruksi yang pembangunannya terhenti di tengah jalan atau tidak digunakan setelah selesai. Menurutnya, banyak faktor yang bisa menyebabkan proyek mangkrak, mulai dari dugaan korupsi, perencanaan yang buruk, hingga birokrasi yang berbelit.
“Dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan sering kali diselewengkan. Selain itu, kekurangan dana, perubahan anggaran, atau estimasi biaya yang tidak akurat juga bisa menjadi penyebab utama proyek gagal dilanjutkan,” jelas Saiful, Kamis (19/6).
Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan dalam pelaksanaan proyek serta lambannya birokrasi sebagai faktor krusial lainnya. Akibatnya, kata Saiful, negara dan masyarakat dirugikan secara keuangan dan sosial.
“Bangunan yang mangkrak tidak hanya menimbulkan kerugian anggaran, tapi juga menciptakan kerusakan lingkungan, menjadi tempat pembuangan sampah, serta mencoreng citra pemerintah daerah,” tegasnya.
Saiful menambahkan bahwa pihaknya akan melaporkan persoalan ini ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri untuk diusut tuntas, termasuk dugaan penyalahgunaan dana hibah dari World Bank (Bank Dunia) yang disebut-sebut ikut mendanai proyek tersebut.
LSM RATU mendesak aparat penegak hukum turun tangan dan memeriksa seluruh tahapan proyek, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penggunaan anggaran. Mereka berharap tidak ada lagi uang rakyat yang terbuang sia-sia akibat proyek mangkrak.(DD).



