Kades Besah Mengamuk, Usir LSM dan Tantang Berkelahi: Aroma Kekuasaan di Balik Ancaman “Gelut”

banner 468x60

Bojonegoro, Frekuensi Pos Com – Sebuah insiden panas mengguncang Kantor Desa Besah, Kecamatan Kasiman, Bojonegoro, pada Senin (16/6/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. Diduga merasa kebal hukum, Kepala Desa Abdul Rokhim tersulut emosi hingga menantang berduel oknum LSM yang datang berkunjung. Peristiwa ini mencuatkan kembali pertanyaan tentang batas kekuasaan seorang pejabat publik dan hak masyarakat sipil dalam melakukan kontrol sosial.

 

banner 336x280

Pernyataan Menusuk dan Ancaman Terbuka

Awalnya, kunjungan dua tamu yang mengaku dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berjalan santai. Salah satunya, Ngadirin, didampingi warga bernama Marfu’ah, diterima baik oleh Kades Besah, Abdul Rohim. Namun, suasana berubah drastis ketika Abdul Rohim melontarkan pernyataan bernada sinis yang menyinggung profesi wartawan dan LSM.

 

“Sekarang desa tidak ada apa-apa, karena lurah tidak bisa ambil uang. Jadi yang namanya LSM dan wartawan harus siap-siap ganti profesi, karena lurah-lurah sudah sepakat tidak akan memberikan bensin atau lainnya,” kata Abdul Rohim, seperti ditirukan Ngadirin.

 

Pernyataan provokatif ini sontak memicu respons dari pihak LSM. Ngadirin menegaskan bahwa masyarakat, LSM, dan media memiliki peran krusial dalam pengawasan untuk menjaga transparansi pemerintahan desa. Namun, Kades Abdul Rohim justru menanggapi dengan nada meremehkan, “Kamu siapa? Kan ada KPK,” sambil menyatakan bahwa pengawasan cukup dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

 

Puncak Ketegangan: Tantangan “Gelut” di Luar Desa

Ketegangan mencapai puncaknya ketika Kepala Desa Abdul Rohim diduga mengusir kedua tamunya. Tak hanya itu, ia melontarkan pernyataan bernada ancaman yang mengguncang. “Kamu tahu kan watakku. Aku juga tahu watakmu. Kamu ngajak jotosan apa?” ucapnya, bahkan menantang “gelut” (berkelahi) di luar desa.

 

Situasi mencekam itu akhirnya berhasil diredakan setelah Marfu’ah sigap menarik Ngadirin keluar ruangan, mencegah konfrontasi fisik yang lebih serius.

 

Profil Kades Kontroversial: Sang Dalang Berwatak Keras

Menurut narasumber, karakter Kepala Desa Besah, Abdul Rohim, memang dikenal keras. Ia juga merupakan seorang dalang wayang kulit, yang mungkin menjelaskan kecenderungannya dalam bertutur kata. “Ia terbiasa bicara tanpa dibantah, memposisikan orang seperti wayang yang harus manut dan tidak boleh menyanggah,” ungkap sumber tersebut, memberikan gambaran lebih jelas mengenai watak sang Kades.

 

Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kecamatan Kasiman belum memberikan keterangan resmi. Upaya konfirmasi kepada Abdul Rohim juga masih terus diupayakan oleh tim redaksi Frekuensi Pos Com.

 

Peristiwa ini menjadi sorotan tajam akan pentingnya etika komunikasi pejabat publik dalam menerima aspirasi dan kritik dari masyarakat sipil. Di tengah tuntutan transparansi dan akuntabilitas, insiden di Desa Besah ini mengingatkan kita bahwa peran LSM dan media tetap relevan sebagai penjaga moral dan pengawas jalannya roda pemerintahan. Bagaimana insiden ini akan berdampak pada hubungan antara pemerintah desa dan masyarakat sipil di Bojonegoro? Kita tunggu kelanjutannya. ( WHY )

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *