HOROR BEGO BBWS RAIB BAK HANTU, PROYEK BRONJONG MANGKRAK, KUALITAS SOLAR JADI MISTERI

banner 468x60

BLORA, FREKWENSI POS COM. – Bak adegan film horor yang disulap menjadi kenyataan pahit, sebuah alat berat jenis bego milik BBWS Pemali Juana Bengawan Solo mendadak lenyap tanpa jejak di tengah proyek pembangunan tebing sungai bronjong di Desa Sumurboto, Kecamatan Jepon, Blora. Kejadian ini tak hanya menyisakan proyek mangkrak yang merugikan warga, namun juga memperpanjang daftar misteri dan kejanggalan dalam tata kelola proyek di Bumi Samin.

 

banner 336x280

Kemelut hilangnya bego ini menambah panas bara perbincangan di warung-warung kopi Desa Sumurboto dan Turirejo. Pasalnya, sebelumnya, publik telah dibuat geram dengan misteri 1.000 liter BBM solar yang ditampung di halaman DPU PR Blora. Kualitas, keberadaan, dan jenis solar tersebut masih menjadi teka-teki yang jawabannya selalu berliku-liku dari Kabid SDA DPU PR Blora, Pak Surat, setiap kali diklarifikasi.

 

Proyek Bronjong Terhenti, Warga Merasa Ditipu

Proyek pembangunan tebing sungai bronjong yang bersumber dana dari BBWS Pemali Juana ini seharusnya menjadi angin segar bagi warga Sumurboto. Namun, baru berjalan sekitar satu minggu dan ditaksir baru mencapai 30% pengerjaan, proyek ini tiba-tiba berhenti total. “Kenek opo proyek urung bar kok wes di jupuk begone?” keluh Suwarno, warga Sumurboto, dengan nada kecewa yang mendalam, mempertanyakan alasan di balik penarikan alat berat tersebut padahal pekerjaan belum rampung.

 

Ketiadaan Papan Informasi Publik (PIP) di lokasi proyek semakin memperkuat dugaan adanya proyek siluman di Blora. Warga menduga kuat proyek ini tidak dikerjakan atau tidak dilanjutkan oleh pihak pelaksana langsung, yang diinformasikan sebagai rekanan DPU PR Blora.

 

Keanehan Hilangnya Bego dan Bungkamnya Pihak Berwenang

Yang lebih membingungkan, hilangnya alat berat ini terjadi tanpa sepengetahuan dan izin dari Pemerintah Desa serta Kepala Desa Sumurboto. Kolik, salah seorang masyarakat setempat, menyoroti kejanggalan ini. “Sistem pengerjaan proyek pembangunan tebing sungai bronjong di Desa Sumurboto menjadi momen tersendiri dan menjadi catatan deretan panjang sejarah pelaksanaan pembangunan yang kurang jelas bilamana nanti tidak dilanjutkan,” ujarnya.

 

Pihak DPU PR Blora, yang mewakili BBWS Pemali Juana, masih bungkam dan memberikan jawaban yang berbelit-belit setiap kali dimintai keterangan. Tidak adanya aktivitas pekerja seperti hari-hari biasa di lokasi proyek semakin memperjelas bahwa proyek ini telah terhenti sepenuhnya.

 

Ancaman Warga: Surat Terbuka untuk BBWS Pemali Juana

Kesabaran warga Desa Sumurboto tampaknya sudah di ambang batas. Salah seorang warga yang enggan disebut namanya menyatakan akan menanyakan langsung kepada pihak terkait di Blora. “Bila mana belum juga ada respon dari DPU PR Blora, warga tidak segan-segan melayangkan surat tembusan ke pihak BBWS Pemali Juana Bengawan Solo selaku pihak pertama yang memberikan modal bantuan proyek tersebut,” tegasnya.

 

Misteri hilangnya bego, kualitas solar yang meragukan, dan mangkraknya proyek bronjong ini menjadi sorotan tajam bagi media dan masyarakat. Ini bukan hanya sekadar kasus hilangnya alat berat, tetapi juga cerminan buruknya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek pembangunan yang seharusnya melayani rakyat. Akankah misteri ini terungkap, ataukah akan menjadi noda hitam lain dalam sejarah pembangunan di Kabupaten Blora? ( AGS )

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *